Monday, August 20, 2012

Das Deutsche Alphabet (Teil 1)

Seperti bahasa Indonesia, bahasa Jerman juga menggunakan alfabet latin dan bukan yang 'ajaib' seperti sirilikkoptikarmenia, atau rune. Namun, pengejaan abjad dalam bahasa Jerman tidak seratus persen sama dengan bahasa Indonesia. Perbedaan yang paling jelas terdapat pada: j (yot), q (ku), r (erkh), v (fau), x (iks), y (upsilon), dan z (tset). Silakan Anda lihat dan dengar kedua video di bawah ini.




Sedangkan mengenai cara membaca tulisan dalam bahasa Jerman, sudah pernah saya ketik di sini.

Selain huruf-huruf di atas, bahasa Jerman juga memiliki ä, ö, dan ü yang disebut Umläute (baca: Um-loi-te). Hüruf ä dibaca seperti e dalam kata binatang bebek, sementara ö dan ü masing-masing dibaca oe dan ue. Tapi, contoh kata untuk ö dan ü dalam bahasa Indonesianya tidak terpikir oleh saya saat tulisan ini dibuat. Mungkin kamu punya masukan? Yang pasti, oe di sini tidak seperti bahasa Indonesia ejaan lama yang dibaca u.

Dalam bahasa Jerman, e dan u yang bersebelahan dibaca oi -sebagian kalangan menyebutnya oy, tapi sama saja; contohnya Euro menjadi Oi-ro atau Oy-ro. Sementara bila e bertemu i, kita membacanya sebagai ai seperti dalam kata vorbei yang dibaca for-bai. Pengecualian untuk ei terdapat pada kata beinhalten (baca: be-in-hal-ten) dan beberapa kata sejenis lainnya.

Ligatur ß alias Eszett, boleh ditulis sebagai ss. Bahkan, beberapa tahun yang lalu saya sempat melihat berita di salah satu stasiun TV di Jerman yang mengabarkan bahwa ligatur ini akan dihapuskan. Namun, sampai saat ini nyatanya masih ada yang menuliskan ß, bukan ss. Bagaimana cara membacanya? Mudah saja! Seperti mengucapkan huruf s dalam bahasa Indonesia atau Inggris. 

No comments: