Wednesday, August 22, 2012

Zwilling - Zwillinge

Apa beda Zwilling dan Zwillinge?

Tidak ada! Kecuali, der Zwilling itu tunggal, die Zwillinge itu jamak. Artinya: (anak) kembar.

Contoh:

Laura ist ein Zwilling. Ihre Zwillingsschwester heisst Maria.
~Laura itu kembar. Saudara perempuannya bernama Maria.

Laura und Maria sind Zwillinge.
~Laura dan Maria adalah saudara kembar.

Oh, jadi tergantung subjeknya tunggal atau jamak?

Dalam contoh di atas, iya! Tapi ingat, ini juga berlaku untuk objek loh! Baik langsung (Akkusativ) ataupun tidak langsung (Dativ).

Contoh Akkusativ:

Serkan spricht einen Zwilling an. Sie heisst Laura.
~ Serkan menyapa seorang anak kembar. Namanya Laura.

Serkan <- subjek
ansprechen ~ menyapa <- kata kerja | untuk subjek ke-tiga tunggal (Serkan-er-sie-es) menjadi spricht...an karena merupakan trennbares Verb, yaitu kata kerja yang bisa 'dipisahkan'
einen Zwilling <- objek langsung

*Anggap saja, Serkan dan Laura tidak saling kenal, sampai suatu saat, mereka menjadi mahasiswa baru yang bertemu pada masa orientasi. Serkan mulai menyapa Laura yang akhirnya membuka 'jati diri' bahwa dia punya saudara kembar bernama Maria. :-)
*Patut diingat, dalam praktiknya, orang Jerman tidak akan semudah itu menceritakan situasi pribadinya. Menanyakan umur, pekerjaan, agama, gaji, dan keadaan keluarga seseorang saat pertama kali bertemu atau berkenalan, sebaiknya dihindari.

Nah, itu tadi contoh kasus Akkusativ dengan objek tunggal. Sekarang, dalam kasus yang sama, kita buat yuk kalimat dengan objek jamaknya!

Serkan kennt die Zwillinge, die neben ihm wohnen, sehr gut. Sie heissen Laura und Maria.
~ Serkan mengenal si kembar yang tinggal di sebelahnya dengan sangat baik. Mereka bernama Laura dan Maria.

Serkan <- subjek
kennen ~ mengenal <- kata kerja | untuk subjek ke-tiga tunggal (Serkan-er-sie-es) menjadi kennt
die Zwillinge <- objek langsung

Contoh Dativ:

Serkan schenkt dem Zwilling Kuchen.
Serkan schenkt den Zwillingen Kuchen.
~ Serkan memberi kue pada si kembar.

Serkan <- subjek
schenken ~ memberi / menghadiahkan <- kata kerja
dem Zwilling / den Zwillingen <- objek tidak langsung

Loh, kok jadi den Zwillingen?

Iya, itu bentuk Dativ jamak. Sebelumnya, saya pernah membahas kasus Nominativ, Akkusativ, dan Dativ di Twitter. Tapi sayang, belum sempat saya pindahkan ke blog. :-(

Demikian mengenai Zwilling dan Zwillinge. Semoga bermanfaat ya! :-)



Monday, August 20, 2012

Das Deutsche Alphabet (Teil 2)

Sebelum membaca posting-an saya yang ini, ada baiknya kamu mampir dulu ke sini.

Kamu pernah mendengar (yang disebut) banci salon berbicara? Pernah mendengar mereka mengucapkan kata-kata yang mengandung huruf c seperti cantik, cincau, atau cinta? Nah, mereka itulah yang paling pandai menirukan pengucapan c-nya orang Jerman. Kalau belum pernah, coba sekali-sekali kamu berkunjung ke salon terdekat yang ada bancinya. :-) Pengecualian ada dalam kata-kata seperti Chor dan Christkindlmarkt di mana huruf c dibaca k.

Huruf g di awal atau di tengah kata, diucapkan sama seperti dalam bahasa Indonesia. Namun, bila terletak di akhir, ada yang membacanya h, ada pula yang k, tergantung dialek. Contoh: ranzig dibaca ran-tsih atau ran-tsik, gegangen dibaca ge-ga-ngen.

Kamu pecinta sepakbola Jerman? Pasti kenal donk dengan Lahm, Kahn, dan Lehmann? Yup! Dalam nama-nama (mantan) pemain timnas Jerman tersebut, terdapat huruf h yang tidak diucapkan secara jelas, melainkan dengan cara memanjangkan huruf-huruf vokal yang berada tepat sebelumnya. Jadi, Lahm dibaca Laam, Kahn dibaca Kaan, dan Lehmann dibaca Lee-man -huruf e nya seperti dalam kata binatang bebek ya, bukan desak! Tapi! Ada tapi-nya nih; Lufthansa tidak dibaca Luf-taan-sa loh! Melainkan Luft-han-za

Huruf j dalam bahasa Jerman dieja yot atau iyot. Namun, bila terdapat di dalam kata, diucapkan seperti y dalam bahasa Indonesia. Contoh: ja dibaca ya, dan jammern dibaca yaa-marn.

Orang Jerman hampir tidak pernah mengucapkan huruf r yang terdapat pada akhir kata. Sementara yang di awal atau di tengah kata, diucapkan cadel kh seperti orang Prancis. Contoh:
        lecker dibaca lee-ka
        Schweinsteiger dibaca Shvain-stai-ga

Huruf s ada yang diucapkan sebagai z, ada pula yang s seperti dalam bahasa Indonesia. Contoh: sensationell dibaca sen-za-tsiyo-nel, leise dibaca lai-ze, dan Strasse dibaca Shtra-se. Oh ya, huruf t yang berada sebelum io, dibaca ts seperti dalam kata Nation (Na-tsiyon), International (In-ter-na-tsiyo-nal), dan Ratio (Ra-tsiyo). Huruf s sebelum t, diucapkan sh. Contoh: Steuer dibaca Shtoi-yer.

Huruf v dieja fau, sementara w dieja ve dan diucapkan seperti v dalam bahasa Inggris. Contoh yang paling terkenal: Volkswagen dibaca folks-va-gen.

Huruf y, dieja ypsilon, namun dibaca up-si-lon. Bila diikuti huruf konsonan, huruf y diucapkan u, seperti dalam kata typisch yang dibaca tu-pish.

Huruf z tidak dieja ce seperti yang sering diajarkan di sekolah atau tempat kursus bahasa Jerman di Indonesia -baik privat maupun non-privat, melainkan tset. Jadi, zwei dibaca tsvai, bukan cwai, zwanzig dibaca tsvan-tsih atau tsvan-tsik, bukan cwan-cih, bukan pula cwan-cik!

Patut diingat! Karena sulitnya menjelaskan pengucapan melalui tulisan, maka bisa saja, apa yang saya tuliskan di sini kurang lengkap. Saran saya, sering-seringlah mendengarkan orang Jerman berbicara. Kalau bingung, karena -misalnya- tidak punya kenalan orang Jerman, manfaatkanlah YouTube ! Ketik...mmmhhh, contohnya Manuel Neuer interview! Nanti akan muncul beberapa video wawancara dengan Manuel Neuer. 


Kalau mau yang lebih jelas, pilihlah wawancara dengan Per Mertesacker karena orang Jerman yang berasal dari kota Hannover -dan kota-kota lain di negara bagian Niedersachsen, biasanya berbicara dengan Standarddeutsch atau Hochdeutsch, yaitu bahasa Jerman yang jelas, tidak berdialek, dan merupakan yang biasa dipelajari oleh non-German-natives.



Saat saya pertama kali belajar bahasa Jerman, YouTube belum ada. Jadi, hampir tiap hari -terutama malam- saya memutar kaset Themen Neu sampai tertidur. Sekarang, saya memanfaatkan fasilitas rekaman wawancara selebritas di YouTube untuk belajar bahasa asing lainnya.

Die Ziffern: 101 - 1000

101 hunderteins (hun-dart-ains atau hun-dat-ains) 
102 hundertzwei 
103 hundertdrei
104 hundertvier
105 hundertfünf
106 hundertsechs
107 hundertsieben
108 hundertacht
109 hundertneun
110 hundertzehn

111 hundertelf
112 hundertzwölf
113 hundertdreizehn
114 hundertvierzehn
115 hundertfünfzehn
116 hundertsechzehn
118 hundertachtzehn
119 hundertneunzehn
120 hundertzwanzig

130 hundertdreissig
140 hundertvierzig
150 hundertfünfzig
160 hundertsechzig
170 hundertsiebzig
180 hundertachtzig
190 hundertneunzig
200 zweihundert

300 dreihundert
400 vierhundert
500 fünfhundert
600 sechshundert
700 siebenhundert
800 achthundert
900 neunhundert1000 tausend (tau-zend)

Das Deutsche Alphabet (Teil 1)

Seperti bahasa Indonesia, bahasa Jerman juga menggunakan alfabet latin dan bukan yang 'ajaib' seperti sirilikkoptikarmenia, atau rune. Namun, pengejaan abjad dalam bahasa Jerman tidak seratus persen sama dengan bahasa Indonesia. Perbedaan yang paling jelas terdapat pada: j (yot), q (ku), r (erkh), v (fau), x (iks), y (upsilon), dan z (tset). Silakan Anda lihat dan dengar kedua video di bawah ini.




Sedangkan mengenai cara membaca tulisan dalam bahasa Jerman, sudah pernah saya ketik di sini.

Selain huruf-huruf di atas, bahasa Jerman juga memiliki ä, ö, dan ü yang disebut Umläute (baca: Um-loi-te). Hüruf ä dibaca seperti e dalam kata binatang bebek, sementara ö dan ü masing-masing dibaca oe dan ue. Tapi, contoh kata untuk ö dan ü dalam bahasa Indonesianya tidak terpikir oleh saya saat tulisan ini dibuat. Mungkin kamu punya masukan? Yang pasti, oe di sini tidak seperti bahasa Indonesia ejaan lama yang dibaca u.

Dalam bahasa Jerman, e dan u yang bersebelahan dibaca oi -sebagian kalangan menyebutnya oy, tapi sama saja; contohnya Euro menjadi Oi-ro atau Oy-ro. Sementara bila e bertemu i, kita membacanya sebagai ai seperti dalam kata vorbei yang dibaca for-bai. Pengecualian untuk ei terdapat pada kata beinhalten (baca: be-in-hal-ten) dan beberapa kata sejenis lainnya.

Ligatur ß alias Eszett, boleh ditulis sebagai ss. Bahkan, beberapa tahun yang lalu saya sempat melihat berita di salah satu stasiun TV di Jerman yang mengabarkan bahwa ligatur ini akan dihapuskan. Namun, sampai saat ini nyatanya masih ada yang menuliskan ß, bukan ss. Bagaimana cara membacanya? Mudah saja! Seperti mengucapkan huruf s dalam bahasa Indonesia atau Inggris. 

Grundrechenart

ADDITION - PENJUMLAHAN 

addieren = summieren = zusammenzählen ~ menjumlahkan
Simbol + dibaca plus atau Pluszeichen (plus-tsai-shen)

Contoh:
2 + 3 = 5 dibaca zwei plus drei (ist) gleich fünf (tsvai plus dkhai is glaish fuemf), di mana angka 2 dan 3 disebut Summanden, sementara 5 disebut Summe. 


SUBTRAKTION - PENGURANGAN 

subtahieren = abziehen ~ mengurangi
Simbol - dibaca minus atau Minuszeichen (mi-nus-tsai-shen)

Contoh:
10 - 7 = 3 dibaca zehn minus sieben (ist) gleich drei (tseen mi-nus zii-ben is glaish dkhai), di mana angka 10 disebut Minuend, angka 7 disebut Substrahend, dan angka 3 merupakan Wert der Differenz. 


MULTIPLIKATION - PERKALIAN 

multiplizieren = malnehmen ~ mengalikan
Simbol x dibaca mal atau Malzeichen (mal-tsai-shen)

Contoh:
3 x 5 = 15 dibaca drei mal fünf (ist) gleich fünfzehn (dkhai mal fuemf is glaish fuemf-tseen), di mana angka 3 dan 5 disebut sebagai Faktoren, sementara angka 15 disebut Produkt. Angka 3 di sini juga biasa disebut Multiplikator, dan angka 5 disebut Multiplikand. 


DIVISION - PEMBAGIAN 

dividieren = teilen ~ membagi
Simbol : atau / atau ÷ dibaca durch atau Geteiltzeichen (ge-tail-tsai-shen)

Contoh: 
20 : 2 = 10 dibaca zwanzig geteilt durch zwei ist gleich zehn (tsvan-tsik ge-tailt duwih tsvai is glaish tseen) di mana angka 20 disebut Dividend, angka 2 disebut Divisor atau Nenner, dan angka 10 disebut Wert des Quotienten.

Die Ziffern: 0 - 100

0 null <- nul
1 eins <- ains
2 zwei <- tsvai / cwai*
3 drei <- drai / dkhai
4 vier <- fiya / fiir*
5 fünf <- fuenf***
6 sechs <- zekhs
7 sieben <- zii-ben
8 acht <- akht
9 neun <- noin
10 zehn <- tseen / ceen**
*Keduanya bisa dimengerti oleh orang Jerman. Namun, mereka sendiri tidak mengucapkan cwai, fiir, dan ceen, melainkan tsvai, fiya, dan tseen.
**Bukan seperti mengucapkan seen dalam bahasa Inggris, melainkan binatang bebek dalam bahasa Indonesia.
***Saran saya, untuk memudahkan, Anda bisa mngucapkan fuemf.
 
11 elf <- elf
12 zwölf <- tsvolf / cwolf*
13 dreizehn <- drai-tseen / dkhai-tseen
14 vierzehn <- fiir-tseen**
15 fünfzehn <- fuenf-tseen / fuemf-tseen
16 sechszehn <- zekhs-tseen
17 siebzehn <- ziib-tseen
18 achtzehn <- akht-tseen
19 neunzehn <- noin-tseen
20 zwanzig <- tsvan-tsik / tsvan-tsih / cwan-cih*
*Orang Jerman tidak mengucapkan cwolf dan cwan-cih, tapi mereka mengerti yang dimaksud. :-)
**Karena setelah r masih ada huruf lain, maka tidak dibaca fiya, melainkan fiir dengan r lemah atau cadel.

Dalam bahasa Jerman, angka puluhan dibaca dari belakang. Contohnya, 21 disebutkan angka 1-nya terlebih dahulu, ditambah kata und, lalu angka puluhan di depannya.

21 einundzwanzig <- ainun-tsvan-tsik
22 zweiundzwanzig <- tsvayun-tsvan-tsik
23 dreiundzwanzig <- drayun-tsvan-tsik / dkhayun-tsvan-tsik
24 vierundzwanzig <- fiirun-tsvan-tsik
25 fünfundzwanzig <- fuemfun-tsvan-tsik
26 sechsundzwanzig <- zekhsun-tsvan-tsik
27 siebenundzwanzig <- ziibenun-tsvan-tsik
28 achtundzwanzig <- akhtun-tsvan-tsik
29 neunundzwanzig <- noinun-tsvan-tsik
30 dreissig <- drai-sik

40 vierzig <- fiir-tsik
50 fünfzig <- fuemf-tsik
60 sechzig <- zekhs-tsik
70 siebzig <- ziib-tsik
80 achtzig <- akht-tsik
90 neunzig <- noin-tsik
100 hundert <- hun-dart

Rekomendasi Buku Penunjang Belajar Bahasa Jerman

"Kak, minta rekomendasi buku bahasa Jerman untuk pemula yang bagus donk!"

Tiap dapat pertanyaan seperti di atas, jujur saya bingung jawabnya. Karena, berdasarkan pengalaman dan pengamatan saya, tidak ada buku pelajaran (bahasa asing) yang one-fits-all. Buku yang bagi saya lengkap dan mudah dipahami, menurut guru atau teman-teman saya, terlalu bertele-tele. Ada pula buku yang menurut saya terlalu 'dangkal', tapi disukai oleh pelajar lainnya.

Saya dan bahasa Jerman 'tumbuh' bersama buku seri Themen Neu terbitan Katalis/Hueber dan Kamus Jerman >< Indonesia susunan Adolf Heuken yang diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama. Keduanya lebih dari sekedar cukup untuk membawa saya mendapatkan nilai gut dalam ujian Zertifikat Deutsch tahun 2002 dan sehr gut untuk ujian-ujian selanjutnya termasuk tingkat Mittelstufe dan Feststellungsprüfung di Studienkolleg.

Sebenarnya, saya 'tidak sengaja' memilih buku seri Themen Neu sebagai referensi belajar saya. Jauuuh sebelum memulai kursus bahasa Jerman pada bulan Februari 2002, saya iseng membeli seperangkat buku Themen Neu lengkap di toko buku Gramedia, mulai dari Kursbuch 1 s/d 3, sampai Glossar 1 s/d 3. Saat itu bahkan masih menggunakan kaset, bukan CD seperti sekarang, dan isinya menggunakan Deutsche Mark, bukan Euro. Alasan saya ingin belajar bahasa Jerman adalah karena saya memang suka belajar bahasa asing, di samping kebetulan teman sebangku saya sering ber cerita tentang kakaknya yang sedang gencar belajar bahasa Jerman karena akan hijrah ke negeri Angela Merkel tersebut mengikuti suaminya. Jadilah saya pun tergoda untuk mempelajarinya juga. Sendiri, tanpa guru.

Seri Themen Neu ini terdiri dari Kursbuch 1 s/d 3, Arbeitsbuch 1 s/d3, Glossar 1 s/d 3, dan kaset. Tapi ternyata, Glossar-nya tidak begitu penting bagi saya karena saya lebih menyukai kamus-kamus susunan Adolf Heuken yang lebih lengkap dan mudah dipahami. Konon, kamus Adolf Heuken tidak pernah direvisi. Bila memang demikian, saya sarankan untuk membeli kamus sekennya saja supaya hemat. Tidak direvisi, bukan berarti kamus ini abal-abal loh!

Selain yang saya sebutkan di atas, saya juga pernah menggunakan buku-buku dan kamus terbitan Langenscheidt, seperti Grundwortschatz Deutsch Übungsaufgaben dan Deutsch >< Deutsch Grosswörterbuch. Keduanya belum beredar di Indonesia, tapi bisa dipesan online bila kamu berminat.

Buku Grundwortschatz Deutsch Übungsaufgaben sangat saya rekomendasikan untuk mereka yang ingin memperkaya kosakata; mulai tingkat pemula, sampai lanjutan. Mempelajari buku ini seperti membaca komik karena di dalamnya bertebaran gambar-gambar lucu yang sangat membantu proses belajar.

Buku-buku yang saya sebutkan di atas, isinya full-German. Maksudnya, baik contoh kalimat maupun penjelasannya, semua dalam bahasa Jerman dan karena itu, mungkin agak sedikit membingungkan bagi pemula yang belajar tanpa panduan guru. Bila demikian, Anda bisa 'mencoba' buku Bahasa Jerman, Kursus Lengkap Bagi Pemula karangan Paul Coggle yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Saya sendiri punya buku ini, tapi hampir tidak pernah menggunakannya.

Apakah saya merekomendasikan buku seri Themen Neu dan kamus susunan Adolf Heuken? Jawabannya, "Iya! Tentu saja!"

Buku Themen Neu ini bergambar dan berwarna loh! Seperti Studio D dan 'teman-teman'-nya. Bagi saya, ini merupakan salah satu faktor yang membuat saya tambah semangat belajarnya. :)

Faux Amis (Teil 1)

Cukup banyak faux amis bahasa Jerman >< Inggris, yaitu kosakata atau ekspresi yang penulisannya sama atau mirip, tetapi cara baca dan artinya berbeda. Di bawah ini sebagian dari faux amis tersebut:

angel ~ malaikat

die Angel ~ alat pancing

art ~ (ke)seni(an)
die Art ~ jenis

bad ~ buruk; jahat; jelek
das Bad ~ kamar mandi

bald ~ botak
bald ~ segera; secepatnya

bat ~ kelelawar
bat ~ bentuk lampau dari bitten yang berarti memohon

boot ~ sepatu bot
das Boot ~ perahu

brief ~ singkat
der Brief ~ surat

dank ~ lembab
der Dank ~ rasa syukur; rasa terima kasih

dick ~ buah zakar; penis
dick ~ tebal; gemuk

fast ~ cepat
fast ~ hampir; nyaris

gift ~ hadiah
das Gift ~ racun

glut ~ kelebihan pasokan
die Glut ~ bara; cahaya

grab ~ merebut; mengambil
der Grab ~ kuburan

gut ~ sistem pencernaan
gut ~ bagus; baik

hall ~ ruang; lorong; aula; balai
der Hall ~ gema; gaung

handy ~ ringkas; cekatan
das Handy ~ ponsel

hat ~ topi
hat ~ bentuk orang ketiga tunggal dari haben yang berarti mempunyai

hell ~ neraka
hell ~ terang

hut ~ pondok; gubuk
der Hut ~ topi

kind ~ jenis; baik hati
das Kind ~ anak

kipper ~ ikan yang diasap
der Kipper ~ truk sampah

lack ~ kekurangan; membutuhkan
der Lack ~ lak; pernis

lag ~ jeda
lag ~ bentuk lampau dari legen yang berarti meletakkan

last ~ terakhir
die Last ~ muatan; beban

leg ~ kaki; tungkai
leg ~ bentuk perintah dari legen yang berarti meletakkan

log ~ batang pohon yang jatuh
log ~ bentuk lampau dari lügen yang berarti berbohong

lunge ~ menyergap
die Lunge ~ paru-paru

lied ~ bentuk lampau dari lie yang berarti berbohong
das Lied ~ lagu

links ~ pertautan
links ~ kiri

list ~ daftar
die List ~ kelicikan

lot ~ banyak; pelataran
das Lot ~ solder

lurch ~ menggelinding dengan tiba-tiba
der Lurch ~ salamander

made ~ bentuk lampau dari make yang berarti membuat
die Made ~ belatung

mark ~ tanda
das Mark ~ sumsum

maul ~ menganiaya; melukai; mencelakakan
das Maul ~ mulut binatang

mist ~ kabut
der Mist ~ kotoran hewan; pupuk kandang

mitten ~ sarung tangan
mitten ~ di tengah

most ~ paling
der Most ~ semacam sari apel

mutter ~ bergumam
die Mutter ~ ibu

not ~ tidak; bukan
die Not ~ keadaan darurat

qualm(s) ~ keraguan
der Qualm ~ asap tebal

rat ~ tikus; pengkhianat; mengkhianati
der Rat ~ nasihat

rind ~ kulit buah / pohon; mengupas
das Rind ~ sapi

rock ~ batu
der Rock ~ rok (pakaian wanita)

sage ~ bijaksana; orang yang bijaksana
die Sage ~ legenda; perkataan

see ~ melihat
der See ~ danau
die See ~ laut


sold ~ bentuk lampau dari sell yang berarti menjual
der Sold ~ gaji tentara

stark ~ dingin; kaku; beku
stark ~ kuat

stern ~ buritan; keras; jahat; buruk; galak
der Stern ~ bintang

stock ~ persediaan
der Stock ~ lantai

such ~ seperti itu; demikian
such ~ bentuk perintah dari suchen yang berarti mencari

talk ~ berbicara
der Talk ~ talek; bedak; bubuk

tee ~ tempat di mana bola diletakkan saat mulai bermain golf
der Tee ~ teh

toll ~ korban; bea; pajak
toll ~ keren

tot ~ anak kecil; jumlah
tot ~ mati; meninggal

tote ~ menggendong; menenteng; menjinjing
die Tote ~ orang mati

war ~ perang
war ~ bentuk lampau dari sein yang (bisa) berarti menjadi

welt ~ bilur; sol
die Welt ~ dunia

Kata yang saya ketik dengan merah, adalah 'edisi' bahasa Jermannya, sedangkan yang hijau, merupakan bahasa Inggrisnya.

Alangkah bermanfaatnya bila kita mengetahui faux amis bahasa-bahasa yang kita pelajari supaya tidak menjadi bahan tertawaaan native-speaker yang bersangkutan.

Begrüssung & Abschied

SAAT BERTEMU DALAM SITUASI RESMI

Guten Morgen! ~ Selamat pagi! <- sebelum pukul 11 siang

Guten Tag! ~ Selamat siang! <- pukul 11 s/d 18

Guten Abend! ~ Selamat sore / malam! <- pukul 18 s/d menjelang subuh

der Morgen, der Tag, dan der Abend adalah Tagesabschnitt. Ketiganya termasuk Nomen (kata benda) maskulin. Mungkin kamu bertanya, "Kalau itu maskulin, kenapa jadi guten Morgen, guten Tag, dan guten Abend? Bukan guter Morgen, guter Tag, dan guter Abend."
   
Sebenarnya, sapaan di atas merupakan versi pendek dari Ich wünsche Ihnen einen (wunderschönen) guten Morgen / Tag / Abend! di mana 'pemeran'-nya lengkap; ada yang  sebagai Nominativ, ada yang Akkusativ, dan ada pula yang Dativ dengan 'perincian' sebagai berikut:

Nominativ: ich <- untuk menjawab pertanyaan, "Siapa / Apa 'pelaku'-nya?"

Akkusativ: einen (wunderschönen) guten Morgen / Tag / Abend <- untuk menjawab pertanyaan, "Siapa / Apa 'korban'-nya?" atau dalam hal ini, pertanyaan yang lebih tepat adalah, "Apa yang diharapkan / didoakan untuk orang lain?"

Dativ: Ihnen
<- untuk menjawab pertanyaan, "Untuk siapa / Kepada siapa 'korban'-nya diberikan?"
*Ingat! Kata kerja wünschen selalu diiringi Dativ!
   
Di negara bagian Bayern, Grüss Gott!, Grüss Sie! atau Ich grüsse Sie! lebih umum digunakan.


SAAT BERTEMU DALAM SUASANA SANTAI

Hallo!

Hai!

Servus!
-> digunakan di negara bagian Saarland, Rheinland-Pfalz, Baden-Württemberg, Bayern, dan Hessen (selatan & tengah)
-> di luar Jerman, sapaan ini umum dipakai di seluruh Austria, sebagian Italia (Tirol Selatan), Slovenia, Kroasia, Hungaria, Slovakia, Rumania, dan Polandia
-> boleh juga diucapkan saat berpisah

Grüss dich!

Moin!
-> informasi selengkapnya mengenai Moin!, ada di sini ya!


SAAT BERPISAH DALAM SITUASI RESMI DAN / ATAU SUASANA SANTAI

Auf Wiedersehen! ~ Sampai jumpa lagi! / Sampai berjumpa kembali!
   
Gute Reise! ~ Selamat bepergian!

Gute Fahrt!
-> disampaikan bila lawan bicara (akan) melakukan perjalanan darat dan laut

Guten Flug!
-> disampaikan bila lawan bicara (akan) melakukan perjalanan udara

Gute Nacht!
~ Selamat malam!
-> disampaikan menjelang tidur, dan biasanya ditambahan:
    Schlaf gut, träum was Schönes! ~ Selamat tidur, mimpi indah ya!

Auf Wiederhören!
-> disampaikan bila pembicaraan dilakukan melalui telepon


SAAT BERPISAH DALAM SUASANA SANTAI


Ciao!
-> berasal dari bahasa Italia

Tschüs!

Bis morgen! ~ Sampai besok!

Bis später! ~ Sampai nanti!

Bis bald! ~ Sampai nanti! / Sampai jumpa secepatnya!
   
Bis dann! ~ Sampai nanti!

Di negara bagian Bayern, Hallo! dan Tschüs! dianggap tidak sopan. Keduanya bahkan tidak boleh digunakan sama sekali di lingkungan salah satu sekolah di kota Passau. Berikut ini adalah sumber beritanya dalam bahasa Jerman:

1. Bayerische Grußformeln: Passauer Schulleiterin verbannt "Tschüs"
2. Hallo, Pfiati - und Tschüss

Vorstellungsgespräch

Berikut ini adalah pertanyaan dan jawaban yang biasa dilontarkan saat berkenalan, atau bila membutuhkan informasi mengenai seseorang yang belum dikenal, misalnya dalam suatu wawancara.


DALAM SITUASI RESMI

+ Wie ist Ihr Name? ~ Siapa nama Anda?
- Mein Name ist Schmidt. Melanie Schmidt. ~ Nama saya Schmidt. Melanie Schmidt.
*Name ~ nama lengkap: Melanie Schmidt, atau nama keluarga: Schmidt
 Familienname ~ nama keluarga: Schmidt
 Vorname ~ nama depan: Melanie
 Spitzname ~ nama panggilan / nama tenar, misalnya Mel, Lanie, dan sebagainya

+ Wie heissen Sie? ~ Siapa nama Anda?
- Ich heisse Schmidt. Melanie Schmidt. ~ Nama saya Schmidt. Melanie Schmidt.
*Dalam situasi resmi, orang Jerman biasa menyebutkan nama keluarganya terlebih dahulu.

+ Sind Sie Melanie Schmidt? ~ Apakah Anda Melanie Schmidt?
- Ja, das bin ich! ~ Ya, itu saya!
- Nein, das bin ich nicht ~ Tidak, itu bukan saya!

+ Wie alt sind Sie? ~ Berapa umur Anda?
- Ich bin 27 Jahre alt. ~ Umur saya 27 tahun.

+ Ihr Geburtsdatum? ~ Tanggal lahir Anda?
- 1. Januar 1985

+ Wann und wo sind Sie geboren? ~ Kapan dan di mana Anda dilahirkan?
- Ich bin am 1. Januar 1985 in Mainz geboren. ~ Saya dilahirkan pada tanggal 1 Januari 1985 di kota Mainz.
*Mainz adalah ibukota negara bagian Rheinland-Pfalz.

+ Was sind Sie von Beruf? ~ Apa pekerjaan Anda?
- Ich bin Lehrerin. ~ Saya (adalah) seorang guru.
atau
- Ich arbeite als Apothekerin. ~ Saya bekerja sebagai apoteker.
atau
- Ich studiere Lebensmitteltechnologie. ~ Saya kuliah teknik pangan.

+ Wo kommen Sie her? ~ Dari mana Anda berasal?
- Ich komme aus der Schweiz. ~ Saya berasal dari Swiss.

+ Wo wohnen Sie?
~ Di mana Anda tinggal?
- Ich wohne an der / in der Leipzigerstrasse 17. ~ Saya tinggal di Leipzigerstrasse 17.

+ Sind Sie ledig? ~ Apakah Anda belum kawin?
- Ja, ich bin ledig. ~ Ya, saya belum kawin.
atau
- Nein, ich bin nicht ledig.

*ledig = unverheiratet ~ belum kawin
 verheiratet ~ sudah menikah
 geschieden ~ cerai
 verwitwet ~ janda / duda


+ Haben Sie Kinder? ~ Anda punya anak?
- Ja, ich habe Kinder. ~ Ya, punya.
atau
- Nein, ich habe keine Kinder. ~ Tidak punya.

+ Wohnen Sie alleine? ~ Anda tinggal sendiri?
- Ja, ich wohne alleine. ~ Ya, saya tinggal sendiri.
atau
- Nein, ich wohne nicht alleine. ~ Tidak, saya tidak tinggal sendiri.

+ Wie ist Ihre Telefonnummer?
~ Berapa nomor telepon Anda?
- Meine Telefonnummer lautet ... ~ Nomor telepon saya ...


DALAM SUASANA SANTAI / TIDAK RESMI

+ Wie heisst du? ~ Siapa namamu?
- Ich heisse Melanie. ~ Namaku Melanie.
atau
- Ich bin Melanie. ~ Aku (adalah) Melanie.
*Dalam suasana santai / tidak resmi, orang Jerman tidak peduli dengan nama lengkap atau nama keluarga seseorang, melainkan cukup nama panggilannya saja.
*Seringkali, di depan nama panggilan ditambahkan kata sandang die atau der tergantung jenis kelamin si penjawab. Dalam contoh di atas, karena Melanie adalah seorang perempuan atau wanita, maka menjadi: Ich bin die Melanie. Namun, bila laki-laki -misalnya bernama Paul- maka menjadi: Ich bin der Paul.

+ Bist du die Melanie? ~ Apakah kamu Melanie?
- Ja, das bin ich! ~ Ya, itu aku!
- Nein, das bin ich nicht! ~ Tidak, itu bukan aku!

+ Wie alt bist du denn? ~ Usiamu berapa?
- Ich bin 27 Jahre alt. ~ Aku berusia 27 tahun.
*denn di sini boleh dihilangkan.

+ Wann hast du Geburtstag? ~ Kapan kamu berulang tahun?
- Am 1. Januar 1985 ~ Tanggal 1 Januari 1985.

+ Wann und wo bist du geboren? ~ Kapan dan di mana kamu dilahirkan?
- Ich bin am 1. Januar 1985 in Mainz geboren. ~ Aku dilahirkan pada tanggal 1 Januari 1985 di kota Mainz.

+ Was bist du von Beruf? ~ Apa pekerjaanmu?
atau
+ Was machst du so im Leben?
- Ich bin Lehrerin. ~ Aku (adalah) seorang guru.
atau
- Ich arbeite als Apothekerin. ~ Aku bekerja sebagai (seorang) apoteker.
atau
- Ich studiere Lebensmitteltechnologie. ~ Aku kuliah teknik pangan.

+ Wo kommst du her? ~ Dari mana asalmu?
- Ich komme aus der Schweiz. ~ Aku dari Swiss.

+ Wo wohnst du? ~ Kamu tinggal di mana?
- Ich wohne an der / in der Leipzigerstrasse 17. ~ Aku tinggal di Leipzigerstrasse 17.

+ Bist du ledig? ~ Kamu belum kawin?
- Ja, ich bin ledig. ~ Ya, aku belum kawin.
atau
- Nein, ich bin nicht ledig.
 + Hast du Kinder? ~ Kamu punya anak?
- Ja, ich habe Kinder. ~ Ya, punya.
atau
- Nein, ich habe keine Kinder. ~ Enggak, aku enggak punya anak.

+ Wohnst du alleine? ~ Kamu tinggal sendiri?
- Ja, ich wohne alleine. ~ Ya, aku tinggal sendiri.
atau
- Nein, ich wohne nicht alleine. ~ Enggak, aku enggak tinggal sendiri.

+ Wie ist deine Telefonnummer? ~ Nomor teleponmu berapa?
- Meine Telefonnummer lautet ... ~ Nomor teleponku ...

W-Fragen

Was? ~ Apa?
Was meinst du? ~ Apa maksudmu?

Wie? ~ Bagaimana?
Wie kocht man Nasi Goreng? ~ Bagaimana cara memasak Nasi Goreng?

Wer? ~ Siapa?
Wer ist das? ~ Siapa itu?

Wo? ~ Di mana?
Wo liegt Indonesien? ~ Di mana letak Indonesia?

Wohin? ~ Ke mana?
Wohin gehst du? ~ Ke mana pergimu?

Woher? ~ Dari mana?
Woher kommst du? ~ Dari mana asalmu?

*wohin dan woher, seringkali dipisahkan menjadi Wo gehst du hin? dan Wo kommst du her?

Warum? ~ Kenapa?
Warum muss man Sport treiben? ~ Kenapa kita harus berolahraga?

Wieso? ~ Kenapa (begitu)?
Wieso nicht? ~ Kenapa tidak?

Welcher? / Welche? / Welches? ~ (Yang) mana?
Welcher Sportler verdient am meisten? ~ Atlet mana yang paling kaya?
Welche Stadt gefällt dir am besten? ~ Kota mana yang paling kau sukai?
Welches Auto fährst du? ~ Mobil mana / apa yang kau kendarai?

Personalpronomen

Setiap ditanya bagaimana atau dari mana memulai belajar bahasa asing, termasuk Jerman, saya selalu menyarankan si penanya untuk mempelajari Personalpronomen-nya terlebih dahulu. Tentu saja! Karena, kalau tidak mengenal Personalpronomen, bagaimana bisa tahu apa dan siapa yang sedang dibicarakan? Di samping untuk selanjutnya penting dalam mempelajari konjugasi verba atau perubahan kata kerja yang disesuaikan bagi setiap subjek. Dalam bahasa Jerman, Personalpronomen dapat dirangkum sebagai berikut:

NUMERALIA
GENUS
NOMINATIF
AKUSATIF
DATIF
GENITIF
orang pertama tunggal

ich ~ saya / aku / gue
mich
mir
meiner
orang ke-dua tunggal

du ~ kamu / kau / elo
Sie* ~ Anda*
dich
Sie*
dir
Ihnen*
deiner
Ihrer*
orang ke-tiga tunggal
maskulin
er ~ dia (laki-laki)
ihn
ihm
seiner
feminin
sie ~ dia (perempuan)
sie
ihr
ihrer
netral
es ~ ini / itu
es
ihm
seiner
orang pertama jamak

wir ~ kita / kami
uns
uns
unser
orang ke-dua jamak

ihr ~ kalian
Sie* ~ Anda*
euch
Sie*
euch
Ihnen*
euer
Ihrer*
orang ke-tiga jamak

sie ~ mereka
sie
ihnen
ihrer

*Selalu diawali dengan huruf kapital!